Sunday 2 October 2016

Kutipan Inspiratif Kyai Hasan, Pimpinan Pondok Modern Gontor (Part. 4)

Manusia itu guru, pemimpin dan manager pada skala/scope yang berbeda-beda, maka mampu JADI GURU itu MUTLAK. Why? Karena kebutuhan tak henti.


Kita ingatkan setiap waktu, apapun kita dan setiap waktu, apa dan siapapun kita jangan sampai lupa why dan what for. Kita bangun, kerja, nikah harus tahu why dan what for-nya, jangan menjadi generasi yang hanya berfikiran what for is!



”Kalau kamu semua taat kepada saya, Pak Syukri, Pak Syamsul, karena pernah mendapatkan budi jasa, sedang mendapat budi jasa, atau akan mendapat budi jasa tak usah berada di sini, itu termasuk ”sampah perjuangan.” Apa, berapa, dan bagaimanakah?”
Pak Syukri tidak abadi, saya tidak abadi, Pak Syamsul tidak abadi. Orang semacam ini adalah musyrik.



Ada yang mengatakan kenapa ustadz tidak seperti KH. Ahmad Sahal, saya jawab, kalau saya harus seperti Pak Sahal mending Pak Sahal gak usah mati, dan saya tak usah hidup. Saya harus mati kamu harus hidup.



Fiqh itu bagian dari ajaran Islam, tapi Islam bukan hanya fiqh, hukum itu bagian dari Negara tapi Negara bukan hanya hukum. Bila kita lihat hukum Islam itu universal termasuk kehidupan keluarga yang Islami, tidak mungkin diterima untuk dinasionalkan deregionalkan atau dilokalkan.


Emoticon Emoticon